Senin, 04 April 2011


Sedikit pesan dari sebuah Film “Mereka Bilang, Saya Monyet”
Meskipun tulisan ini terinspirasi dari sebuah film, namun saya tidak akan menjelaskan alur dari film yang saya tonton itu, karena lumaya panjang dan saya tidak terlalu paham kemana arah film tersebut membawa penontonnya.
Definisi bohong dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tidak sesuainya sesuatu dengan sebenarnya. Bohong biasanya dilakukan oleh orang yang kepepet mencari alasan untuk tidak disalahkan atau disangka melakukan sesuatu, dan mungkin kita pernah melakukannya baik itu sama orang tua, guru, bahkan orang tua.
Bohong biasanya dilakukan karna takut, baik itu takut dimarahi atau di  takut kehilangan temen, pacar juga kehilangan nilai. Seorang anak akan berbohong apabila ia telah melakukan sesuatu yang oleh orang tuanya tidak boleh dilakukan, namun Karena takut dimarahi atau tidak dikasih uang jajan, maka si anak akan berbicara bohong. Contohnya anak tidak suka merokok, dan orang tua menanyakan pada anaknya, apakah dia suka merokok, karena takut dimarahi atau tidak dikasih uang jajan, maka si anak cenderung berbohong dan mengelak dengan tuduhan itu.
Hal yang sama akan dilakukannya pada guru, maupun teman dan pacar. Dari uraian sederhana diatas, mereka yang suka berbohong itu karena mereka takut. Takut apa yang dilakukannya ketahuan orang lain, dan itu akan berdampak buruk baginya.
Berbohong dalam pandangan Islam menurut Al Qur’an
QS. 17 : 36 “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”.
QS. 50 : 18 “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir”.
Dalam Islam, tentunya bohong itu tidak diperbolehkan, walaupun ada bohong yang diperbolehkan, seperti yang diungkapkan HR Bukhari Muslim dari Ummu Kulsum : “Bukanlah termasuk berbohong seseorang yang ingin memperbaiki, Untuk memperbaiki orang yang bermusuhan, Dalam peperangan, Omongan suami dengan istrinya”.
Berbohong sebenarnya bukan karena takut, tapi kita sudah berani terhadap orang yang kita bohongi atau dengan berbohong berarti kita sudah berani bahkan menantang siapa yang kita bohongi, dengan alasan apapun, kalau kita membohongi orang tua misalnya, bukan takut kita sama orang tua, namun kita sudah berani menantang orang tua kita, karena kita sudah berani dan siap menanggung resiko apabila kita ketahuan berbohong.
Dari itu, maka baikinya kita tidaklah berbohong pada siapapun, karena baik berbohong maupun jujur mempunyai konsekuensi masing-masing, tapi yang harus diingat, konsekuensi jujur adalah kemujuran, tapi konsekuensi berbohong, kita akan dijauhi bahkan ditinggalkan orang lain.
Kepercayaan orang lain merupakan hal yang penting bagi kita, karena kalau kita sudah tidak dipercaya lagi sama orang lain bahkan sama orang tua kita sendiri, kita akan sangat menderita dan jauh dari kebahagiaan. Maka mari kita berkata Jujur, karena Jujur akan selalu membawa kemujuran.
Oleh : dannur

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!